Kades Tanjung Agung Mengaku Dijebak dan Diperas Oknum Wartawan, Minta Penegak Hukum Usut Tuntas

0
50

 

Kaur, Jendelarakyat.com – Polemik pemberitaan terkait Kepala Desa (Kades) Tanjung Agung, Kecamatan Tetap, Kabupaten Kaur, terus bergulir. Setelah sejumlah media, di antaranya SEMAKU.net (8 Mei 2025) dan BARITODAYAK.com (7 September 2025) menerbitkan kabar yang menyinggung dirinya, sang kades akhirnya buka suara.

Kepada sejumlah awak media, Kades Tanjung Agung, Nopizer Masagus, membantah tegas seluruh tuduhan dalam pemberitaan tersebut. Ia mengklaim bahwa dirinya dijebak dan diperas oleh seorang oknum wartawan bernama Lidya.

“Semua tuduhan dalam berita itu tidak benar. Saya merasa dijebak. Berawal dari kiriman foto dari Lidya yang dikirim melalui WhatsApp beberapa bulan lalu. Ia meminta sejumlah uang agar foto itu tidak dipublikasikan. Awalnya Rp20 juta, lalu turun jadi Rp10 juta. Saya tidak bisa memenuhi permintaan itu,” ujar Nopizer.

Menurutnya, upaya pemerasan itu berlanjut pada Jumat (6/9/2025). Lidya kembali menghubunginya melalui WhatsApp dan meminta Rp9 juta dengan bahasa daerah: ‘luk itulah mentok sembilan, itu aku lah nolongi kangau nihan.’ Nopizer sempat menawar Rp7 juta, namun oknum wartawan itu meminta tambahan hingga genap Rp8 juta.

“Dia lalu mengirim nomor rekening atas nama Putri Ginta Amanah. Saya minta rekening pribadi, tapi tidak diberikan. Akhirnya, Sabtu (7/9), saya sempat transfer Rp1 juta ke rekening tersebut sekitar pukul 16.55 WIB. Namun uang itu justru dikembalikan dan dia kembali mengancam akan menyebarkan berita ke grup WhatsApp,” ungkapnya.

Nopizer juga menuturkan kronologi awal kejadian. Ia mengaku dijebak saat dipanggil ke sebuah warung, lalu dirayu masuk ke kamar. “Saya hanya dipeluk, lalu dia keluar kamar. Ternyata di kamar sudah ada rekaman atau CCTV yang dipasang. Tidak lebih dari itu. Saya merasa ini jebakan untuk memeras, persis seperti kasus oknum kades di Kepahiang sebelumnya,” paparnya.

Atas kejadian ini, Nopizer berharap aparat penegak hukum turun tangan. A “Saya minta kasus ini diusut tuntas. Jangan sampai praktik pemerasan berkedok jurnalistik terus terulang,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Lidya maupun media SEMAKU.net yang disebut-sebut dalam kasus ini belum memberikan klarifikasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here